CERITA INSPIRASI KEHIDUPAN : SEBUAH KISAH YANG AKAN MEMBUAT KITA MENGERTI CARA BERSYUKUR

20.30 Unknown 0 Comments

Sebuah Kisah yang Akan Membua Kita Mengerti Cara Bersyukur

kisah inspiratif kehidupan nyata - Ada seorang teman dekat bercerita sedikit cuplikan mengenai kisahnya. Teman dekat itu bernama Budiman. Pada saat sore itu ia temani istri dan seseorang putrinya belanja keperluan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Setelah berbelanja dan membayar beberapa barang keperluan yang dibelinya, tangan-tangan mereka penuh dengan tas plastik belanjaan. Beberapa saat keluar dari toko swalayan itu, istri Budiman dihampiri oleh wanita pengemis yang saat itu dengan putri kecilnya. Lalu pengemis itu berkata pada istri Buiman, “Beri kami sedekah, Bu!!! ”

Mendengar pengucapan pengemis itu dengan nada dan muka yang sangat memelas, pada akhirnya Istri Budiman buka dompetnya lalu ia ambil uang 1000 rupiah yang ada di dalam dompetnya lalu memberinya pada pengemis itu. Wanita pengemis itu menerimanya. Ketika pengemis itu lihat uang nya hanya sejumlah 1000 rupiah yang pastinya jumlah segitu tidak memenuhi keperluan hidupnya, lalu pengemis itu mengucupkan jari-jarinya menghadap kemulutnya. Lalu pengemis itu juga memegang kepala anaknya dan kadang-kadang ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu kemulut anaknya yang memang sungguh-sungguh kelaparan, seakan-akan ia ingin berkata pada istri Budiman kalau “Aku dan anakku telah berhari-hari tidak makan, tolong berikan kami penambahan sedekah agar dapat beli makan”. Merasakan isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seakan berkata, " Tidak... tidak, saya akan tidak memberikan sedekah untukmu! "

Ironisnya walau istri Budiman tidak memberikan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman jadi menuju ke sebuah gerobak penjual gorengan untuk beli camilan. Pada saat yang sama Budiman jalan ke arah ATM center manfaat mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karena itu Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

Dimuka ATM, Ia masukan kartu kedalam mesin. Ia tekan segera tombol INFORMASI SALDO. Tidak lama kemudian keluar beberapa digit angka yang buat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya telah masuk kedalam rekening. Budiman menarik beberapa uang dalam bilangan juta-an rupiah dari ATM. Pecahan beberapa ratus ribu berwarna merah saat ini telah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, tetapi kesempatan ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Lalu ia lipat kecil untuk sharing dengan wanita pengemis yang barusan memohon penambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis lihat nilai uang yang di terima, begitu girangnya dia. Ia pun berucap sukur pada Allah dan berterima kasih pada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan : " Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Mudah-mudahan Allah memberi rejeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Mudah-mudahan Allah berikan kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberi karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga serasi dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Mudah-mudahan tuan dan keluarga juga di beri kedudukan yang terhormat nantinya kelak di surga...! "

Budiman tidak menganggap ia juga akan mendengar tanggapan yang demikian mengharukan. Budiman menduga kalau pengemis barusan hanya juga akan berucap terima kasih saja. Tetapi, apa yang disampaikan oleh wanita pengemis barusan benar-benar buat Budiman terpukau dan membisu. Terlebih ketika lagi ia dengar wanita itu berkata pada putri kecilnya, " Dik, Alhamdulillah pada akhirnya kita dapat makan juga....! "

Deggg...!!! Hati Budiman tergedor begitu kencang. Rupanya wanita barusan benar-benar mengharapkan penambahan sedekah agar ia dan putrinya dapat makan. Sejurus lalu mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang lari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan disana.

Budiman yang masih tetap rasakan gedoran dalam hatinya dan tetap dalam kondisi terdiam dan terpana ditempat itu. Sampai istri dan putrinya kembali sekali lagi dan keduanya menegur Budiman. Mata Budiman saat ini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun ketahui itu. " Ada apa Pak? " Istrinya ajukan pertanyaan. Dengan nada yang agak berat dan terbata Budiman menerangkan : " Saya barusan memberikan sedekah pada wanita barusan sejumlah 10 ribu rupiah! "
Awalannya istri Budiman nyaris tidak sepakat ketika Budiman menyebutkan kalau ia berikan penambahan sedekah pada wanita pengemis. Tetapi Budiman lalu meneruskan kalimatnya :

" Bu..., saya berikan sedekah padanya sejumlah itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berulang-kali seraya bersukur pada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan saya, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya terima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja telah demikian hebatnya bersukur. Walau sebenarnya saya sebelumnya lihat di ATM saat saya mengecek saldo dan nyatanya disana ada jumlah yang mungkin beberapa ratus bahkan juga beberapa ribu kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat lihat saldo itu, saya hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Saya terlupa bersukur, dan saya lupa berucap hamdalah.

Bu..., saya malu pada Allah! Dia terima hanya 10 ribu demikian bersyukurnya dia pada Allah dan berterimakasih kepadaku. Bila memang sekian, siapakah yang layak masuk kedalam surga Allah, apakah dia yang terima 10 ribu dengan sukur yang mengagumkan, atau mungkin saya yang terima jumlah lebih banyak dari itu tetapi sedikitpun saya tidak berucap hamdalah. "
Budiman akhiri kalimatnya dengan nada yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun jadi lemas setelah mengerti begitu sampai kini kurang bersukur jadi hamba. Ya Allah, ampunilah kami beberapa hamba-Mu yang sering lupa atas semua nikmat-Mu.

Tidak ada manusia yang prima dan tidak memiliki dosa didunia ini. Meskipun ulama yang populer 'arif dan bijaksana. Benar-benar nikmat Allah akan tidak sempat terputus walaupun diri kita berlumuran dosa. Cobalah lah sahabat untuk merenungkan sedikit cerita inspiratif kehidupan ini, seumpamanya juga akan mengingatkan kita untuk bersukur pada nikmat Allah.

0 komentar: