Strategi Pemenangan Jokowi Disiapkan Koalisi
caleg kota bekasi - Taktik pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah dikerjakan sembilan partai politik konsolidasi. Mereka akan memaksimalkan kekuatan beberapa ratus ribu calon legislatif di daerah untuk memenangi Jokowi di Pemilihan presiden 2019. Penjelasan langkah strategisnya telah dikerjakan.
Pertemuan kelanjutan Jokowi dengan partai politik konsolidasi selalu bersambung. Paling akhir, pertemuan dikerjakan Jokowi dengan sembilan sekjen partai politik konsolidasi, Selasa (31/8). Pertemuan ini membuahkan empat point terpenting persetujuan. Satu salah satunya, tersangkut taktik pemenangan Pemilu 2019. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan, bahasan team kampanye telah dikerjakan.
“Kami mengulas team kampanye. Bagaimana team kampanye ini. Karena, pileg serta pemilihan presiden kelak berjalan serentak. Kami setuju penuh pastikan jalan kemenangan untuk rakyat pada Pak Jokowi,” papar Hasto dalam info tertulisnya, Rabu (1/8).
Memberi dukungan taktik pemenangan Jokowi, kemampuan besar telah disediakan konsolidasi ini. Seputar 170.000 calon legislatif akan didorong jadi mesin kampanye yang efisien untuk mensosialisasikan program-program Jokowi ke depan. Hasil pertemuan tempo hari bahkan juga telah membuat team spesial untuk menguraikan Nawacita Jilid Dua. Finalisasi dikerjakan bersama dengan konsolidasi sembilan partai politik serta Jokowi.
Memakai kekuatan besar kader, konsolidasi ini mempunyai seputar 21.000 calon legislatif per partai politik. Konsolidasi besar Jokowi ini terbagi dalam Golkar, PDI-P, PKPI, PPP, PKB, NasDem, Hanura, Perindo, sampai PSI.
Hasto memberikan, kekuatan besar sdm konsolidasi ini akan digunakan. Nanti, beberapa calon legislatif ini akan memenangi Jokowi di Pemilihan presiden 2019.
Untuk memenangi kampanye, antisipasi bermacam rumor negatif ikut dikerjakan konsolidasi. Karena, waktu lalu rumor negatif masih tetap membelit Jokowi.
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte menjelaskan, beberapa calon legislatif mesti aktif serta taktis menghalau desas-desus negatif itu. Karena, ada kekuatan masyarakat masih tetap yakin dengan rumor serta fitnah itu.
“Tidak cuma prestasi, tapi pengendalian desas-desus negatif mesti dimenangi. Maksudnya supaya penduduk tidak dipengaruhi serta jadi persepsi publik. Desas-desus negatif itu tidak berbasiskan data serta bukti. Kualitas demokrasi mesti ditingkatkan dengan politik logis. Ini untuk menghindari eksploitasi SARA terlalu berlebih,” tutur Jhonny.
0 komentar: